Friday, 4 June 2010

Sekilas Tentang Medan Magnet Bumi


Bumi diibaratkan sebagai sebuah magnet seferis yang sangat besar dengan suatu medan magnet yang mengelilinginya. Medan ini dihasilkan dari dua kutub magnet bumi. Sumbu dipole magnet bumi bergeser sebesar 11° dari sumbu rotasi bumi. Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh parameter fisis yang dapat diukur yaitu arah dan intensitas kemagnetannya. Parameter yang menggambarkan arah medan magnetik adalah deklinasi D dan  inklinasi I, yang diukur dalam derajat. Intensitas medan magnetik total F digambarkan dengan komponen horisontal H, komponen vertikal Z, dan komponen horisontal ke arah utara X dan ke arah timur Y. Dari elemen-elemen ini, semua parameter medan magnet lainnya dapat dihitung.

Intensitas medan magnet bumi secara kasar antara 25.000 – 65.000 nT. Di Indonesia, daerah utara khatulistiwa mempunyai intensitas ± 40.000 nT, sedangkan untuk daerah selatannya berkisar ± 45.000 nT. Pulau Jawa sendiri diasumsikan besarnya 45.300 nT.

Medan magnet utama bumi berubah terhadap waktu sehingga untuk menyeragamkan nilai-nilai medan magnet utama bumi, dibuat standard nilai yangdisebut dengan International Geomagnetics Reference Field (IGRF) yang diperbaharui tiap 5 tahun sekali. Nilai-nilai IGRF tersebut diperoleh dari hasil pengukuran rata-rata pada daerah luasan sekitrar 1 juta km yang dilakukan dalam waktu satu tahun.

elemen magnetik bumi

Medan magnet bumi terdiri dari tiga bagian, yaitu:
  1. Medan utama, yang memiliki pengaruh sekitar ± 99% dan variasinya terhadap waktu sangat lambat dan kecil.
  2. Medan luar, yaitu pengaruh medan magnet yang berasal dari pengaruh luar bumi yang merupakan hasil ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari matahari. Beberapa sumber medan luar antara lain :
  • Perubahan konduktivitas  listrik lapisan atmosfer dengan siklus 11 tahun
  • Variasi harian dengan periode 24 jam yang berhubungan dengan pasang surut matahari dan mempunyai jangkau 30 nT
  • Variasi harian dengan periode 25 jam yang berhubungan dengan pasang surut bulan dengan mempunyai jangkau 2 nT
  • Badai magnetik yang bersifat acak dan mempunyai jangkau sampai dengan 1000 nT
Anomali medan magnetik, merupakan target dari survey magnetik. Besarnya anomali magnetik berkisar dari ratusan hingga ribuan nano-tesla, namun ada pula yang lebih dari 10.000 nT yaitu berupa endapan magnetik. Secara garis besar anomali ini disebabkan oleh medan magnetik remanen dan medan magnet induksi. Bila arah medan magnet remanen sama dengan arah medan magent induksi maka anomalinya bertambah besar, demikian  pula sebaliknya. Dalam survei magnetik, efek medan remanen akan diabaikan apabila anomali medan magnet kurang dari 25 % medan magnet bumi (Telford, 1979).

Thursday, 3 June 2010

Keindahan Struktur Malang Selatan Dari Sisi Kedokteran Bumi

Sabtu, 29 Mei 2010 saya mencoba untuk mengisi liburan di daerah Malang Selatan. Tujuan utama kita kesana buat menikmati keindahan pantai-pantai pantai yang terbentang luas yang biasanya disebut pantai selatan. Kondisi alam di daerah selatan beberapa memang masih alami, terutama untuk obyek wisata pantai. Sebut saja yang sudah dikenal adalah Pantai Balekambang, Pantai Sendang Biru, Pantai Kondang Merak, pantai Ngliyep dan tentu saja eksotisme Pulau Sempu yang tentunya masih sangat alami kondisi alamnya, sehingga sangat cocok untuk refreshing.

Dalam perjalanan kali ini kita berencana menuju Pantai Bajol Mati dan Pantai Tamban. Dari kedua pantai ini salah satu memang sudah pernah saya kunjungi, yaitu pantai Tamban. Seperti yang sudah pernah saya tulis sebelumnya di blog ini, Pantai tamban merupakan area lengkap dengan struktur batuannya. Diantaranya adalah di pantai ini diapit oleh 2 tebing yang berasal dari batuan yang berbeda, yaitu disebelah barat terdapat tebing yang tersusun dari batuan kapur/gamping. Tebing itu dapat dikatakan muncul karena adanya patahan didaerah tersebut. Di sisi sebelah timur kita dapat melihat adanya tebing yang tersusun dari batuan beku. Jika kita ingin mencari batuan lainnya, misalnya batuan metamorf. Kita dapat mencarinya dengan menelusuri area di dekat hilir sungai, ada kemungkinan akan ditemukan batuan metamorf yang sangat kompleks jenisnya. Tentunya batuan metamorf ini merupakan hasil transportasi dari hulu sungai yang hilirnya ada di Pantai Tamban. Jadi saat kita disana, selain bisa menikmati keindahan samudra hindia dan eksotika pulau sempu yang terpisah dengan Pantai Tamban juga bisa mencoba menganalisis tentang semua hal tentang kedokteran bumi.
(Jangan dilihat orangnya, tapi lihat strukturnya)

Dalam perjalanannya memang  untuk menuju daerah ini memang tidak mudah, karena jalan yang dilewati sempit, dan sangat berpotensi terjadi longsor. Ini terlihat saat di beberapa jalan terdapat retakan, dan oleh warga sekitar dipagari. Karena sangat berpotensi tanah tersebut longsor. Akan tetapi saat menuju Pantai Bajol Mati perjalanan sedikit lebih nyaman, karena jalur jalan raya yang lebih baik untuk dipakai touring dengan motor. Di samping kiri dan kanan jalan akan terlihat adanya kenaikan tanah, kalau di telaah secara kedokteran buminya disana memang area dari zona subduksi. Maklum saja daerah tersebut merupakan daerah pertemuan dua lempeng, yaitu lempeng Indo Australia dan lempeng Eurasia. Saat ditengah perjalanan kali menemukan suatu daerah yang sangat indah dari segi kedokteran bumi yaitu struktur batuan sedimen yang tersusun indah dengan warna yang menarik.

Secara detail mungkin bisa dijelaskan oleh teman-teman dari kedokteran bumi bagian geologi untuk masalah struktur tersebut.hehehe. Tapi secara umum memang potensi malang selatan dari segi Batuan, Mineral, Penelitian Mitigasi Bencana, dan Wisata memang mengagumkan.
Setelah sampai di pantai Bajol Mati, kita hanya bisa mengucap kalau sungguh besar ciptaan Tuhan Yang Maha Esa (Allahu Akbar). Karena seperti dipantai lain di daerah pantai selatan, banyak sekali potensi pasirbesi yang terhampar di sepanjang pantai. Walaupun sayang sekali saat di Pantai bajol Mati kita dilarang untuk mandi/berenang di pantai, karena daerah pantainya merupakan zona palung laut, jadi sangat beresiko jika pantai tersebut banyak orang berenang. Akan tetapi Kita sangat bersyukur dapat menikmati alam sambil menggali informasi. Salam Lestari…!!!(AP)

Belajar Seismik Refleksi


Seismik merupakan suatu gelombang, nah gelombang ini dapat dikatakan suatu ‘gangguan’ yang merambat dalam suatu medium. Gelombang seismik ini merambat dalam lapisan bumi sesuai dengan prinsip yang berlaku pada perambatan gelombang cahaya: pembiasan dengan koefisien bias, pemantulan dengan koefisien pantul, hukum-hukum Fermat, Huygens, Snellius dan lain-lain.
Untuk hukum snellius ini secara praktis dapat dijelaskan dengan gambar berikut ini,


Intinya yang dapat kita peroleh dari gambar tersebut Sinus sudut bias sama dengan sinus sudut datang kali perbandingan kecepatan medium pembias terhadap kecepatan medium yang dilalui gelombang datang.
Nah…untuk faktor yang biasanya mempengaruhi kecepatan gelombang seismik antara lain litologi, bulk density, porositas, perbedaan tekanan, dan fluida pori.
Jika dihubungkan antara kecepatan gelombang seismic ini dengan litologi, maka dilihat juga dari gambar dibawah ini (supaya lebih menarik ilmunya kalo pake gambar.hehehehe).


Jadi bisa dilihat tuh, kecepatan gelombang seismic dari masing-masing litologi, mulai dari golongan clay sampai golongan salt & anhydrite besar kecepatan yang beda-beda.

We Are Yellow Soldiers


Pertama saya ingin mengucapkan syukur Alhamdulillah sekali bisa menjadi bagian dari TPC (Technical Program Committee) The 34th Annual IPA Convention And Exhibition pada mei kemarin. Saya bisa dikatakan salah satu orang yang beruntung diberikan kesempatan untuk menjadi Student Volunteer perwakilan dari Universitas Brawijaya. Karena setelah 2 tahun mencoba menjadi seorang SV baru tahun ke-3 diterima, jadi saya sangat berterima kasih sekali untuk TPC, terutama mas Agus, mas Iwan, mbak Anna, pak Agung, Pak Ipul, Pak Arif, Pak Bob…dan yang lainnya.

(Semuanya...Angkat Jempolnya.hehehe)

Untuk Team SV TPC yang berasal dari berbagai kampus di Indonesia, terimakasih buat kekeluagaannya. Banyak banget yang bisa diambil setelah pulang dari sana. Terutama yang sangat berbeda setelah itu, ada suntikan motivasi buat belajar lebih banyak lagi tentang Geosciences tentang petroleum. Rasanya waktu itu kalah banget ma kalian semua kalau masalah ilmu, apalagi kalau dibandingkan kampus-kampus yang udah sering dengar namanya (yang di wilayah sebelah tengah dan barat.hehehe). Semoga nantinya aku bisa seperti kalian ilmu yang masih terus tak gali (Amin). Dan yang paling pentin, lain waktu semoga saja kita diberikan kesempatan buat kumpul lagi, ya…walaupun di event yang beda. Mungkin ada beberapa pesan yang pastinya kita ingat saat disana “KITA AKAN KETEMU LAGI DI THE 34TH ANNUAL IPA CONVENTION AND EXHIBITION TAHUN DEPAN BUKAN SEBAGAI SV LAGI, TAPI SEBAGAI PRESENTER”. Walaupun sepertinya susah, tapi tetap harus dicoba.

Ada hal lain yang sebenarnya yang buat saya bersyukur sekali, karena Bisa bertemu dengan orang-orang hebat di Petroleum Industry yang sebelumnya belum ada kesempatan buat ketemu. Contoh Saja Beberapa saja Pak Awang H. Satyana (Sebelumya hanya liat namanya dari paper saja), Rovicky D. P (si Pakdhe Dongeng Geologi), Pak Ipul (Bapak Geologist Ngocol), dan masih banyak lagi idola-idola saya dibidang Petroleum Industry (Pak Andang bachtiar, Pak Elan Biantoro, Pak Suprajitno Munadi, Pak Sigit Sukmono).


(Last night @ Century Atlet Hotel...)
makasih buat kamera pak rovicky udah mengabadikan momen ini...

Untuk semuanya, mohon maaf banget kalau misalnya ada kesalahan yang dibuat oleh si Aridy ini walaupun hanya setetes samudra dan sejumput Aaam semesta.hehehe (AP)

Tuesday, 1 June 2010

Energi Panas Bumi

Kebutuhan energy global diperkirakan mengalami peningkatan 50 persen sampai dengan tahun 2030. Sementara peran dari bahan bakar fosil sebagai sumber energy utama yang akan bertahan selama beberapa decade ke depan. Perubahan dinamika pasar dan peningkatan biaya energy telah mempercepat energy terbarukan hingga statusnya saat ini sebagai salah satu sumber energy utama.


Energy terbarukan adalah metode pembangkitan daya oleh sumber-suber yang tidak habis dikonsumsi atau konversikan menjadi bentuk energy lain. Energy panas bumi di klasifikasikan sebagai energy terbarukan karena energy ini diperoleh dari panas alami didalam bumi yang pada dasarnya tidak terbatas persediaannya. Sehingga panas bumi termasuk dalam energy terbarukan.
Jika dilihat, kondisi yang strategis untuk menghasilkan panas bumi terdapat pada beberapa bagian bumi tertentu, misalnya berada di lingkar api pasifik. Lingkar ini berurutan mengikuti adanya pertemuan lempeng dunia. Di lokasi-lokasi tersebut terdapat retakan retakanpada kerak bumi dimana magma naik mendekati permukaan bumi dan memanaskan air yang merembes secara alami ke dalam bumi. Daerah yang berada gunung api non-aktif pada umumnya paling produktif untuk menghasilkan panas bumi. Sehingga jika kondisi geologi dibawah permukaan bumi mendukung, terciptalah tempat tempat penampungan yamg biasanya disebut reservoir. Reservoir ini dapat diakses dengan cara mengebor sumur, kondisi ini sama dengan yang dilakukan di lapangan minyak mentah dan gas bumi.
Energi panas bumi dihasilkan ketika air yang merembes ke dalam bumi dipanaskan oleh magma. Fluida panas bumi terisolasi di dalam kerak bumi dan tesimpan didalam kantong-kantong atau reservoir yang biasanya terdapat di kedalaman hingga 9.800 kaki (3.000 m). katika sebuah reservoir ditemukan, pengeboran sumur dilakukan untuk mengalirkan isinya keluar. Cairan atau uap yang dihasilkan dari sumur-sumur tersebut kemudian digunakan untuk memperoduksi listrik. Saat fluida panas bumi naik ke pemukaan, tekanannya berkurang dan massanya bertambah. Pada beberapa reservoir, panas bumi berwujud uap. Namun, kebanyakan sistem panas bumi menghasilkan kombinasi air panas dan uap. Uap ini menggerakkan turbin, kemudian turbin menggerakkan pembangkit untuk menghasilkan listrik. Sisa air panas disuntikkan kembali ke dalam reservoir. Melalui kondensor, uap kembali menjadi air dan sisa panas dilepaskan di dalam menara-menara pendingin. Dimana sekitar 70 persennya menguap dan 30 persen sisanya disuntikkan kembali ke dalam reservoir melalui sumur injeksi.