Tuesday 1 June 2010

Energi Panas Bumi

Kebutuhan energy global diperkirakan mengalami peningkatan 50 persen sampai dengan tahun 2030. Sementara peran dari bahan bakar fosil sebagai sumber energy utama yang akan bertahan selama beberapa decade ke depan. Perubahan dinamika pasar dan peningkatan biaya energy telah mempercepat energy terbarukan hingga statusnya saat ini sebagai salah satu sumber energy utama.


Energy terbarukan adalah metode pembangkitan daya oleh sumber-suber yang tidak habis dikonsumsi atau konversikan menjadi bentuk energy lain. Energy panas bumi di klasifikasikan sebagai energy terbarukan karena energy ini diperoleh dari panas alami didalam bumi yang pada dasarnya tidak terbatas persediaannya. Sehingga panas bumi termasuk dalam energy terbarukan.
Jika dilihat, kondisi yang strategis untuk menghasilkan panas bumi terdapat pada beberapa bagian bumi tertentu, misalnya berada di lingkar api pasifik. Lingkar ini berurutan mengikuti adanya pertemuan lempeng dunia. Di lokasi-lokasi tersebut terdapat retakan retakanpada kerak bumi dimana magma naik mendekati permukaan bumi dan memanaskan air yang merembes secara alami ke dalam bumi. Daerah yang berada gunung api non-aktif pada umumnya paling produktif untuk menghasilkan panas bumi. Sehingga jika kondisi geologi dibawah permukaan bumi mendukung, terciptalah tempat tempat penampungan yamg biasanya disebut reservoir. Reservoir ini dapat diakses dengan cara mengebor sumur, kondisi ini sama dengan yang dilakukan di lapangan minyak mentah dan gas bumi.
Energi panas bumi dihasilkan ketika air yang merembes ke dalam bumi dipanaskan oleh magma. Fluida panas bumi terisolasi di dalam kerak bumi dan tesimpan didalam kantong-kantong atau reservoir yang biasanya terdapat di kedalaman hingga 9.800 kaki (3.000 m). katika sebuah reservoir ditemukan, pengeboran sumur dilakukan untuk mengalirkan isinya keluar. Cairan atau uap yang dihasilkan dari sumur-sumur tersebut kemudian digunakan untuk memperoduksi listrik. Saat fluida panas bumi naik ke pemukaan, tekanannya berkurang dan massanya bertambah. Pada beberapa reservoir, panas bumi berwujud uap. Namun, kebanyakan sistem panas bumi menghasilkan kombinasi air panas dan uap. Uap ini menggerakkan turbin, kemudian turbin menggerakkan pembangkit untuk menghasilkan listrik. Sisa air panas disuntikkan kembali ke dalam reservoir. Melalui kondensor, uap kembali menjadi air dan sisa panas dilepaskan di dalam menara-menara pendingin. Dimana sekitar 70 persennya menguap dan 30 persen sisanya disuntikkan kembali ke dalam reservoir melalui sumur injeksi.

No comments:

Post a Comment