Bumi diibaratkan sebagai sebuah magnet seferis yang sangat besar dengan suatu medan magnet yang mengelilinginya. Medan ini dihasilkan dari dua kutub magnet bumi. Sumbu dipole magnet bumi bergeser sebesar 11° dari sumbu rotasi bumi. Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh parameter fisis yang dapat diukur yaitu arah dan intensitas kemagnetannya. Parameter yang menggambarkan arah medan magnetik adalah deklinasi D dan inklinasi I, yang diukur dalam derajat. Intensitas medan magnetik total F digambarkan dengan komponen horisontal H, komponen vertikal Z, dan komponen horisontal ke arah utara X dan ke arah timur Y. Dari elemen-elemen ini, semua parameter medan magnet lainnya dapat dihitung.
Intensitas medan magnet bumi secara kasar antara 25.000 – 65.000 nT. Di Indonesia, daerah utara khatulistiwa mempunyai intensitas ± 40.000 nT, sedangkan untuk daerah selatannya berkisar ± 45.000 nT. Pulau Jawa sendiri diasumsikan besarnya 45.300 nT.
Medan magnet utama bumi berubah terhadap waktu sehingga untuk menyeragamkan nilai-nilai medan magnet utama bumi, dibuat standard nilai yangdisebut dengan International Geomagnetics Reference Field (IGRF) yang diperbaharui tiap 5 tahun sekali. Nilai-nilai IGRF tersebut diperoleh dari hasil pengukuran rata-rata pada daerah luasan sekitrar 1 juta km yang dilakukan dalam waktu satu tahun.
elemen magnetik bumi
Medan magnet bumi terdiri dari tiga bagian, yaitu:
- Medan utama, yang memiliki pengaruh sekitar ± 99% dan variasinya terhadap waktu sangat lambat dan kecil.
- Medan luar, yaitu pengaruh medan magnet yang berasal dari pengaruh luar bumi yang merupakan hasil ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari matahari. Beberapa sumber medan luar antara lain :
- Perubahan konduktivitas listrik lapisan atmosfer dengan siklus 11 tahun
- Variasi harian dengan periode 24 jam yang berhubungan dengan pasang surut matahari dan mempunyai jangkau 30 nT
- Variasi harian dengan periode 25 jam yang berhubungan dengan pasang surut bulan dengan mempunyai jangkau 2 nT
- Badai magnetik yang bersifat acak dan mempunyai jangkau sampai dengan 1000 nT
Anomali medan magnetik, merupakan target dari survey magnetik. Besarnya anomali magnetik berkisar dari ratusan hingga ribuan nano-tesla, namun ada pula yang lebih dari 10.000 nT yaitu berupa endapan magnetik. Secara garis besar anomali ini disebabkan oleh medan magnetik remanen dan medan magnet induksi. Bila arah medan magnet remanen sama dengan arah medan magent induksi maka anomalinya bertambah besar, demikian pula sebaliknya. Dalam survei magnetik, efek medan remanen akan diabaikan apabila anomali medan magnet kurang dari 25 % medan magnet bumi (Telford, 1979).
No comments:
Post a Comment