Friday, 22 July 2011

Medan Magnet Utama (Metode Magnetik)

Medan magnet utama secara teoritis disebabkan oleh sumber dalam bumi, magnetisasi permanen oleh aliran arus listrik atau arus listrik yang keluar dan masuk bumi. Beberapa teori menganggap inti bumi tersusun oleh besi dan nikel, dua materi yang dikenal sebagai konduktor yang sangat baik. Adapun penyusun inti bumi, sumber magnetik merupakan dinamo berkonduktivitas tinggi dan bergerak dengan mekanisme yang kompleks, seperti arus atau senyawa kimia dan variasi thermal beserta alirannya. Kombinasi gerak dan arus tersebut disebabkan terjadinya medan magnet. (Telford,1982)
 
Medan magnet bumi adalah salah satu besaran vektor yang mempunai besaran (magnitude) dan arah, besaran ini dapat diuraikan menjadi komponen–komponennya. Medan magnet utama timbul karena adanya arus listrik yang mengalir berputar di dalam inti luar yang membentang dari jari–jari 1.300 km hingga 1.500 km. Medan utama ini tidak konstan terhadap waktu, dan perubahannya relatif lamban.
 
Penelitian mengenai sumber medan magnet utama bumi yaitu sumber dari luar dan dari dalam bumi dilakukan oleh Gauss pada tahun 1838 yang menyimpulkan bahwa medan magnet utama bumi yang terukur dipermukaan bumi hampir seluruhnya disebabkan oleh sumber dari dalam bumi. Sedangkan sumber dari luar bumi pengaruhnya sangat kecil (Blakely, 1995).
 
Beberapa teori klasik menyatakan bahwa medan magnet bumi timbul sebagai akibat adanya aliran listrik pada kerak bumi. Dalam perputaran bumi secara keseluruhan dapat dimisalkan sebagai layaknya sebuah dinamo raksasa. Suatu  medan magnet timbul sebagai hasil kombinasi gerak dan aliran listrik.
Didalam inti bumi ada suatu aksi dinamo oleh dirinya sendiri yang lebih dikenal dengan self-exciting dynamo actions yang mana teori ini dikemukakan oleh Elsasser, 1950 (Clark, 1971).

Impedansi Akustik

Impedansi akustik (IA) adalah sifat fisis batuan yang dipengaruhi oleh jenis litologi, porositas, kandungan fluida, kedalaman, tekanan dan temperatur, sehingga IA dapat digunakan sebagai suatu indikator litologi, porositas, hidrokarbon, serta pemetaan litologi. Secara matematis IA adalah hasil perkalian antara harga kecepatan dengan harga densitas suatu batuan, dengan persamaan sebagai berikut:

IA = ρ x v

Dimana ρ adalah densitas dan v adalah kecepatan gelombang seismik.

Impedansi akustik dapat juga dianalogikan dengan acoustic hardness atau batuan yang keras (hard rock) dan sukar dimampatkan. Sebagai contoh batu gamping dan granit mempunyai IA tinggi, sedangkan batuan yang lunak seperti lempung mempunyai IA rendah (Sukmono dan Abdullah, 2001). Harga kontras impedansi akustik dapat diperkirakan dari besarnya amplitudo refleksinya, semakin besar amplitudonya maka akan semakin besar refleksi dan kontras impedansi akustiknya.
    
Harga impedansi akustik ini lebih dipengaruhi oleh kecepatan dibanding dengan densitas. Sebagai contoh variasi porositas pada batuan yang berisi fluida (misalnya gas pada batupasir) mempunyai efek yang lebih signifikan pada log kecepatan  dibandingkan dengan log densitas. Keberadaan gas bumi dalam batuan resevoir menyebabkan impedansi akustik yang lebih rendah, karena adanya gas bumi dapat menyebabakan turunnya kecepatan gelombang seismik dalam batuan.

Geofisika

Dalam mempelajari tentang ilmu kebumian, seringkali kita mendengar ilmu yang bernama Geofisika. Ilmu ini memang lebih sering muncul jika terjadi gempabumi ataupun tsunami di negara kita Indonesia. Hal tersebut dikarenakan adanya suatu instansi pemerintahan yang dinamakan BMKG (Badan Meteorologi dan Geofisika). Instansi inilah yang menganalsis data yang meninformasikan tentang kondisi bumi dan lingkungannya kepada masyarakat.

Spesifiknya dalam artikel ini akan dibahas tentang Geofisika itu sendiri.  Geofisika berasal dari dua kata, yaitu geo dan fisika. Jika ditelaah dari sumber keilmuannya, kata geo berasal dari kata geologi. Oleh karena itu dapat dikatakan geofisika adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari tentang bumi dengan menggunakan prinsip-prinsip fisika.


Jika dilihat dari dasar keilmuan, seperti yang banyak diketahui terdapat empat macam ilmu, yaitu kimia, fisika, geologi, dan biologi. Hubungan antara keempat ilmu tersebut dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.
  • Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk dari materi
  • Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang semua proses atau gaya yang bekerja pada materi.
  • Geologi adalah ilmu yang mempelajari berbagai materi yang ada di dalam kerak bumi
  • Biologi adalah ilmu yang mempelajari berbagai hal tentang organisme
Dari hubungan antara geofisika dan geologi, tidak selalu dapat mudah dibedakan secara pasti, karena analisis yang digunakan memang berbeda. Geologi merupakan ilmu yang mempelajari bumi dengan melakukan penelitian langsung terhadap batuan (baik dari singkapan ataupun sampel pengeboran), serta meneliti tentang struktur, komposisi dan sejarahnya. Sedangkkan geofisika adalah ilmu yang mempelajari bagian-bagian bumi yang tidak dapat terlihat langsung dari permukaan. Geofisika juga mencakup interpretasi pengukuran yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berguna tentang struktur dan komposisi lapisan didalam bumi. (Santoso, 2002)