Tuesday 22 October 2013

[Catper] Gunung Slamet Via Guci



Gunung slamet adalah salah satu gunung berapi yang terdapat di Jawa Tengah. Secara administratif gunung ini berada di perbatasan Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal dan Pemalang. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di Propinsi Jawa Tengah dengan ketinggian 3428 mdpl.

Tanggal 6-7 April 2012 tim dari AMC melakukan pendakian ke puncak Gunung Slamet. Tim ini terdiri dari Aridy, Wondo, Sapto dan seorang teman dari GMPA ITM (Rio). Jalur yang kita lalui menuju puncak Gunung Slamet adalah via Pemandian Air Panas Guci di Tegal.

Perjalanan berawal pada tangal 5 April 2012 dari Terminal Pulogadung dengan menggunakan Bus antar kota. Kondisi terminal sangat padat dan sulit mencari bus yang menuju Kota Kuningan karena sedang long weekend. Setelah sekitar satu jam menunggu, akhirnya kita mendapatkan sebuah bus yang mengarah ke Kuningan. Pukul 20.00 WIB kita berangkat menuju Kuningan dan melewati kota Cirebon.

Perjalanan terasa lebih lama karena sering sekali jalanan macet. Ini memang risiko yang kita harus kita terima mengingat kita berangkat saat puncaknya orang-orang berlibur. Akhirnya pukul 04.00 WIB, kita sampai di pertigaan Yomani. Karena kondisi masih gelap, kita putuskan untuk istirahat sejenak di masjid sambil menunggu sholat subuh. Setelah pagi tiba, kita mulai mempersiapkan perlengkapan dan melengkapi logistik untuk pendakian. Logistik ini dapat kita beli di minimarket yang ada didekat masjid dan jaraknya tidak sampai 100 m.

Ada yang berbeda dengan logistik kita saat pendakian Gunung Slamet ini. Jika dibanding saat pendakian Gunung Ceremai sebelumnya. Terutama untuk air, kita membawa masing-masing 5 botol air mineral ukuran 1,5 liter. Pertimbangan Pertimbangan utamanya adalah dari beberapa informasi yang kita dapatkan kalau di Gunung Slamet sulit untuk mencari sumber air. Selain itu, mengantisipasi perjalanan yang panjang dan sampai 3 hari maka kebutuhan air harus benar-benar cukup. Dan hasilnya adalah saat pertama mengangkat tas carrier, beratnya memang terasa luar biasa. Namun untuk mengantisipasi kekurangan air saat perjalanan maka hal itu adalah wajib dilakukan.


Pukul 08.00 WIB perlengkapan semua sudah siap dan kita mulai bergerak menuju tempat angkutan umum yang menuju Pemandian Air Panas Guci. Untuk sampai disana kita harus menggunakan dua kali angkutan umum. Pertama adalah angkutan umum antar kecamatan dan kedua berpindah menggunakan mobil bak terbuka yang biasanya digunakan untuk mengangkut sayur. Sambil menunggu angkutan umum yang masih mencari penumpang, kita sarapan di warung untuk mengisi tenaga. Sampai akhirnya pukul 09.30 WIB, angkutan mulai berangkat dan melewati jalanan yang semakin menanjak dan berkelok-kelok. Selisih satu jam kemudian kita sampai di suatu simpang jalan dari sebuah desa yang cukup ramai, disana kita berganti mobil angkutan bak terbuka bersama sayur-mayur dan beberapa orang yang akan pergi ke Pemandian Air Panas Guci. Sepanjang perjalanan kita sangat kagum dengan pemandangan pegunungan yang sangat indah dan asri. Dengan hawa yang sejuk perjalanan terasa sangat istimewa.
Numpang di Pick-up Sayur


Pintu Masuk Wisata Air Panas Guci
Sampai akhirnya pukul 11.00 WIB kita sampai di Pemandian Air Panas Guci. Mengingat saat itu adalah hari jumat maka kita akan berangkat naik setelah sholat jumat di masjid. Jarak tempat kita turun dari mobil dan Masjid cukup jauh karena berada di luar area wisata Pemandian Air Panas Guci. Setelah sampai di Masjid kita istirahat sebentar sambil menunggu sholat jumat.

Setelah sholat jumat sekitar pukul 13.00 WIB kita mulai bersiap untuk melakukan perjalanan. Tidak lupa kita makan siang dari sebuah warung di dekat masjid, dan sekalian membeli beberapa lontong buat logistik utama saat pendakian. Setelah semua logistik dan perlengkapan di-packing ulang pukul 13.15 WIB kita start perjalanan.

Awalnya kita menuju tempat pendaftaran pendaki. Untuk di Gunung Slamet ini registrasi diorganisir oleh komunitas pecinta alam bernama Galas. Para anggota Galas ini dapat ditemui di panggung hiburan yang berada di kawasan wisata Guci. Dengan membayar Rp. 10.000,- per orang dan menyerahkan surat jalan organisasi kita dapat melanjutkan perjalanan.

Pukul 14.20 WIB kita mulai sampai di pintu rimba, ini merupakan tanda bahwa kita sudah keluar dari kawasan wisata Guci dan memasuki area hutan yang di dominasi tumbuhan Pinus. Awal perjalanan ini terasa lebih berat karena jalan setapak yang tersusun dari batu-batu yang tidak rata penataannya. Lebar jalan ini cukup untuk satu mobil yaitu sekitar 3 meter. Namun semakin lama jalan hanya tinggal jalan setapak yang hanya cukup buat kaki manusia. Topografi masih relatif landai dan sedikit tanjakan. Vegetasi masih di dominasi oleh pohon pinus dan tumbuhan semak perdu yang berada di kanan-kiri jalan setapak.

Track Awal dari Pintu Rimba

Pos 1

Pukul 15.50 WIB sampai di Pos 1, Kondisi di Pos ini mendukung untuk dijadikan camp ground karena areanya relatif landai dan cukup sampai 3 tenda. Sekitar 15 menit kita beristirahat untuk melemaskan otot kaki. Setelah itu kita langsung melanjutkan perjalanan menuju Pos 2. Perjalanan menuju Pos 2 masih didominasi vegetasi pohon Pinus dan beberapa tumbuhan Palm (Licuala Spinosa). Bedanya dengan jalur sebelumnya adalah mulai tumbuhnya lumut di beberapa bagian batang pohon. Tumbuhan juga terlihat semakin lebat dan jalan setapak di beberapa bagian tertutup semak. Diantara jalur dari Pos 1 menuju Pos 2 terdapat juga area yang dapat digunakan sebagai shelter, di area ini cukup untuk menampung sebuah tenda. Selain itu di arah utara dari jalur pendakian terdapat tebing tinggi yang merupakan punggungan yang mengarah ke puncak Gunung Slamet.

Hari sudah semakin gelap dan kabut mulai turun. Dengan jalanan yang semakin menanjak fisik badan kita menjadi semakin cepat terkuras karena logistik masih penuh di dalam tas carrier masing-masing. Saat berhenti untuk beristirahat, kita coba berdiskusi supaya barang bawaan kita di tas carrier terasa lebih ringan. Setelah berdiskusi dan hitung-hitungan persediaan logistik, akhirnya kita putuskan untuk melakukan sistem tanam air minum. Dari 5 botol air yang kita bawa, masing-masing menanam 2 botol. Jadi dari 4 orang ada 8 botol yang kita tanam. Supaya aman, kita mencari area semak yang lebat dan tidak lupa di-marking dengan GPS supaya tidak lupa posisinya saat kita ambil saat turun. Dengan persediaan 3 botol yang masing-masing kita bawa melanjutkan perjalanan, otomatis target besok pagi harus sampai puncak Gunung Slamet dan turun pada hari itu juga.

Pos 2 – Pondok Cemara


Pukul 18.30 WIB akhirnya tim sampai di Pos 2, kondisi sudah gelap saat di pos ini. Terdapat pohon tumbang yang menandai dan areanya hanya cukup satu tenda untuk camping. Seperti namanya, disekitar pos ini di dominasi oleh Pohon Cemara (Casuarinaceae). Tanpa istirahat lama, kita melanjutkan perjalanan kembali menuju pos 3. Pepohonan di jalur pendakian terlihat semakin lebat dan banyak ditumbuhi lumut. Dengan penerangan headlamp dan senter kita terus berjalan menembus pekatnya hutan.

Pos 3 – Pondok Pasang

Setelah berjalan 1,5 jam akhirnya pukul 20.00 WIB sampai di Pos 3. Kondisi tim saat itu sudah lelah dan lemas, sehingga terlalu berisiko jika malam hari melanjutkan perjalanan menuju Pos 4. Semua perlengkapan di dalam tas carrier dikeluarkan dan kita membagi tugas menjadi dua yaitu dua orang mendirikan tenda dan dua orang lainnya memasak.

Setelah setengah jam memasak, kita makan malam untuk mengembalikan energi yang terkuras sebelumnya. Sambil makan kita juga berdiskusi untuk rencana perjalanan besok untuk summit attack. Jika dari informasi yang sebelumnya kita dapat, masih ada 3 pos lagi yang harus kita lewati sebelum ke Puncak Gunung Slamet. Itupun jalurnya cenderung lebih terjal dibanding sebelumnya. Dari kondisi tersebut, akhirnya kita merencanakan untuk melanjutkan perjalanan pada pukul 02.00 WIB dini hari. Tidak lama setelah berdiskusi kita langsung tidur untuk memulihkan tenaga.

Pukul 01.45 WIB, kita dibangunkan oleh alarm pertanda untuk bersiap-siap summit attack. Untuk mengurangi beban kita hanya membawa logistik dan peralatan memasak untuk persiapan sarapan sampai makan siang, sedangkan tenda masih kita tinggal di pos 3.

Pukul 02.15 kita melanjutkan perjalanan lagi menuju puncak Gunung Slamet. Penerangan saat itu hanya menggunakan headlamp dan senter. Namun saat kepala melihat rimbunnya hutan, ada celah-celah yang memancarkan cahaya terang. Sumber cahaya itu ternyata dari Bulan Purnama yang cahayanya tidak tertutup awan.

Bahkan di beberapa jalur pendakian kita tidak perlu menggunakan senter secara penuh karena dibantu cahaya bulan tersebut. Kemiringan jalan terasa semakin terjal, dan kaki pun harus sering istirahat saat terasa capek. Untungnya barang bawaan sudah banyak yang ditinggal di Pos 3, jadi lebih terasa ringan di perjalanan.

Pos 4 – Pondok Kematus


Pukul 04.50 WIB akhirnya kita sampai juga di Pos 4. Tekanan udara sudah mulai terasa berbeda dan suhu terasa dingin, oleh karena kita harus tetap waspada supaya tidak mengalami hipotermia. Kita berhenti untuk istirahat sambil membuat minuman panas dan melemaskan otot.

Kondisi vegetasi pepohonan di sekitar Pos Pondok Kematus ini sudah mulai berkurang lebatnya. Jika dilihat dari topografi tanahnya, area pos ini bisa dijadikan untuk camp ground buat 2 tenda. Namun harus hati-hati juga memasang tenda karena permukaan tanahnya agak miring. Sekitar 30 menit kita beristirahat, dan pukul 05.20 WIB perjalanan dilanjutkan kembali menuju Pos 5. Perjalanan masih terus menanjak, dan di beberapa bagian kita harus jalan sambil menunduk dan merangkak karena akar pohon menghalangi jalan.

Pos 5 – Pondok Edelweis

Tidak lama berjalan, pukul 05.45 WIB kita sampai di Pos 5. Tidak tahu kenapa pos ini dinamakan Pondok Edelweis. Jika dilihat di sekitar area Pos ini tidak terlihat satupun bunga Edelweis, sehingga sedikit aneh. Namun mungkin saja beberapa tahun lalu Bunga Edelweis tersebut pernah tumbuh di sekitar Pos 5 ini, sehingga pos ini dinamakan Pos Pondok Edelweis. Di Pos ini terdapat sebuah gubuk yang dapat digunakan untuk istirahat dan berteduh. Selain itu di Pos 5 ini cukup digunakan sampai 5 tenda.

Tanpa beristirahat kita langsung melanjutkan perjalanan menuju pos terakhir, karena hari sudah terang kita mencoba kebut perjalanan. Dengan track yang masih sama dengan sebelumnya, yaitu tanjakan tanah yang cukup terjal kita tetap berusaha berjalan terus. Dan berselang sekitar satu jam kita sampai juga di pos terakhir Gunung Slamet via jalur Guci.

Pos 6 - Pondok Cantigi (Pelawangan)


Pukul 07.15 WIB kita sampai di Pos Pondok Cantigi. Dapat dikatakan juga pos ini merupakan Pos Pelawangan karena lokasinya berada pada batas vegetasi. Di pos ini merupakan area yang cukup luas untuk camp ground. Lokasinya berupa blok-blok terasering yang cukup untuk beberapa tenda. Dari pos ini juga sudah terlihat puncak dari Gunung Slamet yang jalurnya sudah tidak terlihat lagi adanya tumbuhan yang hidup.

Saat di Pos 6 ini kita hanya berhenti sebentar untuk mengatur nafas yang sudah tidak teratur, sambil menyapa pendaki yang sedang camp di pos ini. Setelah nafas dan tenaga kembali normal kita melanjutkan perjalanan kembali menuju puncak. Berjalan beberapa langkah dari Pos 6 ini kita mulai melewati batas vegetasi dan masuk pada area berbatu. Kita harus lebih berhati-hati karena berjalan di bebatuan. Batu yang licin sangat memungkinkan buat terpeleset dan bahkan bisa sampai cedera.

Setelah berjalan setengah jalan dari batas vegetasi tadi, kondisi salah satu anggota tim mulai drop. Jalur batu yang mulai bercampur pasir memang membuat cepat lelah. Apalagi di beberapa bagian jalur ada bagian yang terjal juga. Awalnya kita beristirahat dulu di tengah perjalanan, dan sedikit berdiskusi tentang kondisi rekan kita yang mulai drop.

Kuatir adanya gas belerang dari kawah yang bisa saja muncul jika kita terlambat ke puncak, akhirnya diputuskan teman kita yang bernama Sapto tinggal di tempat istirahat untuk memulihkan tenaga. Sedangkan kita bertiga melanjutkan perjalanan ke puncak. Barang bawaan pun yang awalnya kita bawa naik akhirnya ditinggal bersama Sapto. Terlihat juga beberapa pendaki sudah mulai turun saat kita berjalan menuju puncak.

Matahari saat itu sudah mulai terik namun hawa dingin juga masih tetap terasa di badan. Perjalanan terasa semakin berat karena saat berjalan di pasir anginnya mulai kencang, dan efeknya debu mulai beterbangan. Kita terus berjalan sedikit demi sedikit karena melangkah di pasir memang lebih berat.

Puncak Gunung Slamet

Setelah berjalan sekitar 2,5 jam di jalur batu dan pasir akhirnya pukul 09.45 WIB kita sampai di puncak Gunung Slamet. Kita sangat bersyukur dapat sampai di puncak. Saat melihat pemandangan alam dari puncak, terlihat bentangan alam yang ditutupi hamparan awan putih. Sungguh indah dan membuat hati ini terasa damai berada di titik tertinggi Jawa Tengah ini. Kawah Gunung Slamet ini juga masih terlihat aktif, hal itu dapat dibuktikan dari bau belerang yang masih menyengat dan asap masih keluar dari kawah.


Menuju Puncak Slamet











Setengah jam kemudian, kita langsung berjalan turun menuju Pos 6. Dan tentunya kita juga harus kembali ke shelter tempat teman kita beristirahat. Sambil berjalan turun dari arah puncak, terlihat teman kita yang awalnya beristirahat bersama tas-tas yang ditinggal, berjalan naik ke arah puncak. Setelah bertemu di tengah jalan ternyata dia ingin sampai di puncak juga. Setelah berdiskusi, dari tiga orang yang turun akhirnya kita membagi tugas. Satu bertugas menunggu Sapto di dekat puncak dan yang satunya berada di jalur bawahnya supaya komunikasi tetap bisa dilakukan. Sedangkan saya sendiri langsung turun menuju dan bertugas memasak untuk menyiapkan makanan dan minuman.

Tidak lama saya menunggu di shelter, akhirnya setelah setengah jam kemudian mereka datang juga. Kita langsung makan untuk mengisi energi di badan. Saat itu matahari sangat terik karena waktu menunjukkan sekitar pukul 11.00 WIB. Selesai makan kita langsung membereskan peralatan dan logistik untuk secepatnya turun.

Pukul 12.10 WIB kita sampai di Pos 6 lagi. Suasana di pos ini sudah sepi ditinggalkan pendaki lain yang sudah mulai turun. Setelah berhenti sejenak kita melanjutkan perjalanan kembali. Target perjalanan adalah pada hari itu juga kita harus sampai di area Pemandian Guci lagi. Mengingat cadangan air juga semakin menipis untuk turun. Paling tidak minimal sampai di tempat penyimpananan air di dekat Pos 2. Perjalanan kita lakukan dengan sedikit cepat untuk mengejar waktu. Sesekali jika ada jalur yang cukup aman kita berlari kecil.

Sampai pada Pos 4, kita beristirahat untuk mengatur nafas. Di dekat pos ini juga terdapat sumber air berupa genangan yang bisa di manfaatkan oleh pendaki. Setelah kita marking lokasi sumber airnya, kita lanjutkan perjalanan menuju Pos 3.

Pukul 15.20 WIB kita sampai di Pos 3. Bergegas kita melakukan packing barang dan membereskan tenda. Sekitar 30 menit kita menyiapkan semuanya, mulai dari sweeping sampah yang harus dibawa turun sampai check list barang bawaan lagi supaya tidak ada yang tertinggal. Setelah semuanya siap, kita berjalan turun lagi.

Secara keseluruhan perjalanan berjalan lancar dan pukul 18.05 WIB akhirnya kita sampai di area Pemandian Air panas Guci. Awalnya kita berencana mencari camp ground untuk mendirikan tenda, namun saat mampir di sebuah warung, pemiliknya menawarkan menginap di warung saja. Mendengar niat baik itu kita sangat senang dan menerimanya. Walaupun harus tidur di lantai dan tanpa listrik kita tetap nyaman menginap di warung tersebut. Paling tidak kamar mandi mudah diakses dan kita tidak harus repot-repot lagi membuka tenda.

Pada pagi hari kita sudah mulai berkemas untuk kembali ke Jakarta. Setelah pemilik warung datang kita mengucapkan terima kasih dan berpamitan untuk pulang. Dengan menumpang mobil pick-up angkutan sayur kita turun menuju Pertigaan Yomani lagi. Dari perigaan ini ada bus yang menuju Jakarta langsung. Karena waktu itu memang sedang long weekend jalanan menuju Jakarta macet parah, dan baru pada sore hari Pukul 17.00 WIB sampai di Jakarta lagi.


FULL TEAM

14 comments:

  1. May I just say what a relief to find somebody who actually understands what they're talking about on the web.
    You actually understand how to bring a problem to light and make it important.
    More people need to look at this and understand this side of the story.
    I was surprised that you're not more popular because
    you most certainly have the gift.

    Here is my web-site ... diy home improvements ()

    ReplyDelete
  2. Outstanding quest there. What happened after? Thanks!


    Also visit my page; paid surveys (http://paidsurveysb.tripod.com)

    ReplyDelete
  3. Way cool! Some very valid points! I appreciate you penning this article plus the rest of
    the website is really good.

    Also visit my weblog ... quest bars

    ReplyDelete
  4. I'm really impressed with your writing skills as well as with the
    layout on your blog. Is this a paid theme or did you customize it yourself?

    Anyway keep up the nice quality writing, it is rare to see a nice blog like this one today.



    my blog post; free music downloads, twitter.com,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes I did. I customize my blog by myself
      Thank you

      Delete
  5. I think everything composed was actually very
    reasonable. But, think about this, suppose you typed a catchier title?
    I ain't suggesting your information isn't solid, but
    suppose you added something that grabbed people's attention? I mean "[Catper] Gunung Slamet Via Guci" is a little boring.
    You should look at Yahoo's front page and see how they write news headlines
    to grab viewers interested. You might try adding a video or a pic or two to grab
    people excited about what you've written. In my opinion, it could make your posts a little bit more interesting.



    My homepage ... minecraft.net

    ReplyDelete
  6. Hello to every body, it's my first pay a visit of this webpage; this web site contains awesome and really good information designed for readers.



    Here is my web-site ... minecraft games

    ReplyDelete
  7. Nice blog! Is your theme custom made or did you
    download it from somewhere? A design like yours with a few simple tweeks
    would really make my blog shine. Please let me know
    where you got your theme. Kudos

    Look into my homepage - dating sites (http://bestdatingsitesnow.com)

    ReplyDelete
  8. I know this if off topic but I'm looking into starting my own blog and was wondering what all is needed
    to get set up? I'm assuming having a blog like yours would cost a pretty penny?
    I'm not very internet savvy so I'm not 100% positive.
    Any suggestions or advice would be greatly appreciated.
    Thank you

    Also visit my site; minecraft.exe download

    ReplyDelete
  9. With havin so much content do you ever run into any issues of plagorism or copyright infringement?
    My blog has a lot of completely unique content I've either created myself or outsourced but it seems a lot of
    it is popping it up all over the web without my authorization. Do you know any ways to help reduce
    content from being stolen? I'd certainly appreciate
    it.

    My page :: match.com free trial

    ReplyDelete
  10. Great article! That is the type of info that are meant to be shared across the net.
    Disgrace on Google for no longer positioning this put up upper!
    Come on over and talk over with my web site . Thank you =)

    My web blog minecraft games

    ReplyDelete
  11. My partner and I absolutely love your blog and find nearly all of your post's to be just what
    I'm looking for. Does one offer guest writers to write content for you?
    I wouldn't mind composing a post or elaborating on most of the subjects you write
    concerning here. Again, awesome web log!

    Also visit my web page; free music downloads

    ReplyDelete
  12. mantap mas infonya dan salam kenal

    ReplyDelete