Wednesday 5 August 2009

Gunung Arjuno

Salam Lestari sobat...!!!

kita pasti sudah banyak tau tentang adanya gunung arjuno yang ada di propinsi jawa timur. bisa dikatakan, gunung arjuno merupakan gunung yang tertinggi ke-2 setelah gunung semeru di jawa timur. ketinggian gunung ini berkisar antara 3339 mdpl dan berada dibawah pengelolaan tahura raden soeryo. banyak rute pendakian yang bisa dilewati untuk mencapai puncak gunung arjuno, diantaranya adalah lewat lawang.

tahap pertama yang dilakukan jika ingin melakukan pendakian adalah melapor ke pos penjagaan. perjalanan dimulai dari kebun teh yang terhampar hijau, disarankan sebelum melakukan pendakian membawa bekal air minum yang cukup karena dalam perjalanan menuju puncak arjuno tidak ada sumber air. perjalanan akan terasa seru karena menerobos lebatnya kebun teh.
   
pada perjalanan selanjutnya akan dijumpai kebun penduduk dan beberapa hutan masyarakat yang cukup lebat. setelah melewati hutan maka akan dijumpai padang ilalang yang jarakya cukup jauh, dengan medan tanah dan batuan. sejauh mata memandang, semuanya akan tampak hijau.
  perlu diperhatikan juga, untuk mencapai puncak arjuno rata-rata dibutuhkan waktu tidak cukup satu hari,jadi pendaki harus siap siap untuk mempersiapkan tenda sebelum mencapai puncak untuk menginap. sehingga perjalanan dapat dilanjutkan pada pagi harinya menuju puncak. ada suatu tempat yang perlu diperhatikan yaitu hutan lali jiwo, hutan ini didalamnya hampir seperti hutan tropis yang terdiri dari pohon-pohon yang rimbun dan banyak lumut tumbuh. di hutan lali jiwo ini juga banyak sekali cerita-cerita mistis yang berkembang,sehingga untuk para pendaki harus berhati-hati saat melewati hutan ini. untuk fauna yang akan sering dijumpai adalah burung jalak yang terlihat meloncat-loncat singgah diantara ranting pohon. setelah melewati hutan lali jiwo dan cemoro sewu maka akan dijumpai medan yang agak curam sebelum sampai ke puncak arjuno. sejauh mata memandang akan terlihat hamparan rumput jarum dan bunga abadi (edelweiss), pemandangannya juga tak kalah indah. dari sepanjang perjalanan akan terlihat barisan gunung semeru,gunung penanggungan dan gunung bromo yang diselimuti awan putih.
  Nah..jika telah menjumpai jalan setapak yang berpasir itu tanda sudah hampir sampai puncak. Dipuncak arjuno tak ada kata-kata lagi yang terucap,selain bersyukur akan kebesaran-Nya menciptakan alam ini yang sangat indah. Hamparan awan putih yang mengelilingi, batas cakrawala yang membentang, dan kepuasan berada di puncak. Puncak arjuno terdiri dari batuan-batuan beku yang tersusun rapi. tidak kalah indahnya juga terdapat kepulan asap dari gunung welirang yang berada dekat dari puncak gunung arjuno.

Itulah sobat,cerita kecil tentang perjalanan menuju puncak arjuno. semoga dari tulisan ini dapat memotivasi kita untuk selalu bersyukur terhadap anugerah-Nya dan selalu menjaga alam kita supaya tetap hijau.


from : AMC A-266

Wednesday 3 June 2009

Sepatu Gunung

Mengingat akan kurangnya informasi tentang penting sepatu khusus untuk pendaki gunung, semoga aja ini bisa membantu temen-temen semua yang punya hobi mendaki gunung.

Pertama yang perlu diperhatikan adalah, kalo misalnya kalian punya sepatu yang masih baru. sebaiknya jangan digunakan dulu untuk mendaki, karena kadang kaki belum bisa menyesuaikan dengan sepatu yang baru. Ini perlu diperhatikan supaya tidak menimbulkan masalah ke depannya saat perjalanan. Contoh saja seperti timbulnya blister atau kaki melepuh.
Berkut ini beberapa sepatu yang bisa kalian pilih

1. Sepatu Kulit

Ciri-cirinya :
  • Di bagian belakang sepatu cukup tinggi, ini berfungsi supaya mata kaki tidak cedera
  • Sol sepatunya harus kasar atau bergerigi, ini supaya pendaki tidak mudah tergelincir
  • Harus kuat dan tegar
  • Mempunyai lidah yang cukup panjang, ini untuk mengurangi kemungkinan air masuk ke sepatu.
  • Sepatu cukup kuat di medan keras sekalipun
  • di bagian atas sebaiknya mempunyai bukaan yang cukup lebar agar untuk melepasnya mudah.
2. Sepatu dengan bahan campuran


Ciri-ciri dari sepatu ini adalah :
  • beratnya lebih ringan jika dibandingkan dengan sepatu kulit
  • Sepatu ini akan lebih cepat kering bila dalam keadaan basah
  • Alasan penting nih!!! Sepatunya lebih murah kalo dibandingkan sepatu kulit
  • tapi kelemahannya juga ada, diantaranya kurang kedap air dan daya tahannya pun masih kurang.
  • Sebaiknya sepatu jenis ini dipakai dalam hal "trail walking"
3. Sepatu dengan bahan dari plastik

Sepatu ini biasanya sering dipakai di medan bersalju, dan sangat cocok di kombinasikan dengan crampon (konstruksi bergigi yang akan diikatkan di bawah sepatu)

Untuk perawatan dari sepatu tersebut, sebaiknya setelah pemakaian langsung dibersihkan dari semua bekas lumpur dan debu. terutama di bagian sambungannya. kembalikan kekedapannya di derah sambungan dengan menggunakan bahan yang sudah banyak dijual di toko. jika dicuci, untuk mengeringkannya jangan langsung di bawah sinar matahari karena dapat menyebabkan kulitnya mudah retak. letakkan di tempat kering akan tetapi tidak retak

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat...

Tuesday 2 June 2009

Panderman oh Panderman

PANDERMAN...Mungkin buat kalangan masyarakat Malang Raya tempat ini sudah banyak yang tahu, apalagi kalo kamu ngerasa punya hobi petualangan ke gunung (Mountain Climbers). Panderman ini adalah sebuah bukit yang berada dekat dengan kota Malang yang ketinggiannya sekitar 2000 dpl (diatas permukaan laut). Panderman ini memiliki tiga puncak, yaitu puncak 1 (Latar Ombo), puncak 2 (Watu gede), dan puncak 3 (utama). Bukit ini bisanya jadi sarana temen-temen rimba semuanya untuk me-refresh diri dari aktifitas yang bisaanya telah dilakukan tiap hari. Diatas puncak kita bisa nikmati adanya sunrise (itu lho…matahari yang muncuk pagi-pagi dari timur). Pokoknya dijamin keren banget view disana, apalagi kalo sejauh mata memandang disekitar bukit panderman bisa dilihat juga Gunung Arjuno-Welirang.
Kalo misalnya kamu pengen coba naik bukit panderman, gampang kok!!! Dari malang : pertamanya kamu harus cari angkota yang menuju terminal Landung Sari, setelah itu naik bus jurusan Kediri atau jurusan Jombang (Murah kok, gak sampe 10 ribu ongkos transportnya). Tapi kalo misalnya pengen praktis lagi kamu bisa bawa motor sampai masuk ke desa terakhir sebelum jalan setapak, ntar titipin di penduduk. Oh…sampe lupa, ngelanjutin yang naik bus tadi. Jangan lupa ngomong ma pak kondektur turun di gerbang panderman. Setelah turun mulailah perjalanan ke Pos pertama, gak terlalu jauh kok Cuma agak nanjak aja, plus untuk informasi jalan yang dilewati masih aspal dan masih banyak perkampungan penduduk. Tanda yang bisa dijadikan patokan kalo udah mau sampe di Pos pertama adalah bau kotoran sapi yang dijadiin biogas. Pos pertama ini adalah awal kamu jalan di tanah langsung (tanpa aspal). Eiit…jangan lupa bayar kontribusi di Pos itu (kalo berangatnya rombongan, bisa di lobi kok.he9x).

Akhirnya perjalanan dimulai, untuk informasi “di puncak panderman gak ada yang namanya sumber air” makanya kamu harus bawa air dari bawah. Kalo pengen air murni, setelah Pos pertama nanti ada sumber air yang bisa langsung diminum. Kamu bisa isi sebanyak-banyaknya air minum dari situ. Setelah persiapan fix, bisa lanjutkan perjalanan menuju puncak 1 (Latar Ombo). Untuk medan perjalanannya gak terlalu berat kok, sudah ada jalan setapak berupa tanah, ada juga yang ngelewati akar pohon. Di sekeliling jalan, pohon juga masih lumayan rimbun kok!! sambil foto-foto juga Mantab. Gak sampe 1,5 jam dijamin udah di puncak 1 (Latar Ombo).

Perjalanan selanjutnya adalah ke puncak 2 (Watu gede), dari latar ombo cepet kok!! Gak sampe 1 jam. Medannya juga malah lebih enak jika dibandingkan perjalanan menuju latar ombo. Di tengah perjalanan kamu bakal nemuin pohon roboh di tengah jalan. Bisa dibuat jalan santai lah…he9x. 


Setelah sampai di puncak 2 (watu gede) trus melanjutkan perjalanan, kamu bakalan jalan yang medannya datar (lumayan lah buat ngirit tenaga…). Nah, setelah nemu pohon roboh lagi kamu harus mulai penjalanan yang makin nanjak banget. Jalan yang dilewati lumayan licin, gara-gara jalan setapak yang di lewati itu tempatnya aliran air kalo ujan. Makanya harus WASPADA!!! Jika udah hampir puncak, hati-hati dengan perjalanan kalian. Soalnya di samping jalan setapak ada jurang yang lumayan…hehehe (kalo nyemplung, dijamin langsung fatal). Safety first friends…!!!. Kira kira 2 jam sudah sampai puncak utama. yang penting kalo kalian kecapekan istirahat saja, jangan dipaksain untuk antisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

Kalo udah diatas, dijamin puas!!! Selain pemandangan bagus banget dari atas, kamu juga bisa liat monyet yang buanyak disana (bisa ketemu sodara kembar dah…). Yang paling penting jaga barang kamu, jangan sampe di curi ma monyet, soalnya monyet sana nakal-nakal. Mungkin tulisan ini bisa membantu temen-temen semua kalo misalnya pengen menikmati wisata alam pegunungan.

Selalu ingat pesan alam :

Jangan mengambil apapun kecuali gambar dan jangan meninggalkan apapun kecuali jejak. Cintai dan jaga alam kita...

Monday 1 June 2009

Bule dan Bungkus Permennya

Mari kita mulai dari hal yang paling kecil...

Kita harus mengakui kalau lingkungan kita itu memang bener-bener penuh dengan sampah, coba bandingkan dengan negara-negara tetangga kita. Disana, kalo buang sampah sembarangan pasti dah bakalan kena denda. Coba bandingkan dengan negara tercinta kita...bener-bener salut banget!!! masyarakatnya terlalu baik, jadi sampai gak berani bertindak tegas kalau ada yang buang sampah sembarangan. jadi ya rasain sendiri lah kalo tiap tahun banjir itu seneng banget maen-maen ke kampung dekat sungai. Ayolah teman cobalah teman mulai dari hal yang kecil, kita coba untuk buang sampah di tempatnya (Eitt...bukan sungai, pinggir jalan ataupun selokan lho).

Ini ada cerita, semoga bisa membantu kesadaran kita tentang sampah,..apalagi sampah masyarakat, perlu dibuang jauh-jauh tuh!! Ini fakta lho...dulu saya pernah tuh maen-maen ke gunung bromo. Tau sendiri lah...disana banyak bule dan pakle (Pokoknya wisatawan asing lah...). Sudah rahasia umum lah, kalo masyarakat indonesia masih kalah dalam hal kesadaran lingkungan dibandingin mereka. Setuju?

Nah waktu itu saya & the gank kan bawa snack banyak dari rumah, trus disana pasti enak donk di buat ngemil. Apalagi dingin-dingin gitu (Mantap Jaya...). waktu itu acaranya ya makan-makan trus sambil liat sunrise (tau kan...itu lho yang matahari yang muncul pagi-pagi dari timur) keren pool view-nya sana. Trus kan otomatis, setelah makan bungkus makanan dibuang ditempat saja donk (males jalan buat cari tempat sampah...hehehe). Disaat bersamaan ada pakle (khusus bule cowok), sambil bawa kamera dan jeprat-jepret. Waktu tepat di depan kita si pakle masukin tangan ke kantongnya, trus keliatannya mau ngeluarin apa gitu...Kita semua penasaran donk!!! Semua mata kita tertuju padanya...(lebay banget ya). Truuus...ternyata si pakle ngeluarin apa coba, 1 BUAH BUNGKUS PERMEN kecil...Truuuuuuus...di buang di tempat sampah di depan kita yang jaraknya gak sampe 2 meter. Mungkin si pakle gak sadar kalo udah menohok kita secara duaaaaalem buanget. Buseeet, waktu itu kita cuma bisa nundukin kepala. Maluuu buanged cuy ma diri sendiri...si pakle lho bukan orang indonesia tapi tetep peduli juga ama lingkungan. Emang bener-bener anak muda gak tau aturan. Warga negara sendiri kok gak sadar lingkungannya. Coba bayangin kalo kamu yang ada dalam posisi itu.

Tapi setelah kejadian itu, bisa nambah kesadaran sendiri. terutama kalau ngeliat bungkus permen. Makanya sekarang kantong saku celana itu bisa berfungsi ganda, selain tempat buat maling nyolong dompet bisa juga di buat tempat sampah sementara. trus kalo ada tong sampah yang sebenernya baru dah bisa dibuang. Lagian ada pesan rimba yang isinya "LEAVE NO TRACE"...intinya juga bisa mencakup pokoknya jangan sampe kalo habis ninggalin suatu tempat, ninggalin jejak yang namanya SAMPAH.


Semoga tulisan ceker ayam ini bisa dijadikan tambahan motivasi untuk sadar lingkungan.