Kata itu yang kita serukan tiap tahunnya saat bulan agustus, tetapi merdeka untuk apa?. Jika melihat ke belakang, memang kita saat itu memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 setelah katanya dijajah selama 350 tahun atau 3,5 abad oleh Belanda. Tapi kenapa kita harus menggunakan kata “DIJAJAH” saat belajar tentang sejarah, sebuah kata yang secara tidak langsung memberikan gambaran kita ini lemah, padahal yang kita tahu semua, banyak sekali pahlawan yang berjuang untuk melawan “PENJAJAH” saat sebelum kemerdekaan Indonesia. Kenapa dari dulu saat kita belajar tidak dijelaskan bahwa BELANDA SELAMA 350 TAHUN MELAKUKAN BERBAGAI CARA UNTUK MELAKUKAN PERLAWANAN DEMI MENGUASAI INDONESIA. Bukannya kita 350 tahun itu dijajah terus, buat apa perjuangan pahlawan selama ini kalau memang bener selama 350 itu kita dijajah!! Ini bukan sebuah hasutan ataupun ajakan, ini hanya sebuah pemikiran yang dapat dilogika. Akan tetapi sebagai warga Negara yang baik dan bijak, kita harus menghormati itu. Apresiasi yang sangat tinggi juga kita berikan pada pahlawan nasional yang telah memperjuangkannya.
Namun, jika diperhatikan setelah kita merdeka sampai detik ini, apa kita sudah merdeka seutuhnya? Baik dari segi individu dan sosial masyarakatnya, cobalah kita renungkan!. Setiap tahun saat bulan agustus sebagian besar warga Negara Indonesia ramai merayakan kemerdekaan, banyak diantaranya membuat event-event yang katanya untuk mengingat perjuangan pahlawan dahulu. Beberapa malah menghambur-hamburkan uang untuk sebuah pesta pora. Apa tidak ada event yang lain sekiranya lebih bermanfaat unntuk kemajuan bangsa kita.
Coba kita melihat masyarakat yang berada di pelosok negeri yang terpencil dan belum tersentuh modernisani. Apa mereka sudah merdeka?. Banyak diantara penduduk yang masih hidup dibawah garis kemiskinan, yang tiap hari belum tentu bisa makan nasi dan selalu bingung dengan beban hidup. Apa itu merdeka? Masyarakat yang kesulitan mencari kerja yang punya tanggungan hidup sebuah keluarga besar. Apa ini disebut merdeka? Masyarakat kalangan bawah, yang mempunyai anak ingin bersekolah tinggi. Akan tetapi tidak punya biaya untuk menyekolahkan anak karena biaya sekolah tidak terjangkau mereka (Katanya SEKOLAH GRATIS…*katanya=belum ada bukti kongkrit). Ini merdeka?. Dan akan masih akan ada banyak lagi contoh contoh kehidupan masyarakat yang dapat dikatakan itu BUKAN MERDEKA sebagai warga Negara yang MERDEKA 65 tahun. Sebuah penjajahan mental yang kita pribadi dapat katakan sama dengan zaman penjajahan dulu. Merdeka hanyalah untuk orang-orang yang dalam hal ini masyarakat yang hidup layak selama ini. Selain itu masih ada lagi jajahan moral yang mengancam bangsa kita, budaya ketimuran sudah semakin terancam.
Mari kita pikirkan bersama, apakah sudah cukup merdeka Negara kita yang seperti ini?. Tiap tahun hanya dirayakan saja tanpa ada tindakan. Mulailah kita renungkan diri sendiri, sudah merdeka kah kita?. Jangan hanya kita tahu sejarah saja tanpa tindak lanjut untuk meneruskan perjuangan. Setelah itu coba pikirkan perjuangan bangsa ini “Jangan lihat apa yang Negara berikan untuk kita, akan tetapi lihatlah apa yang kita berikan untuk Negara kita tercinta…INDONESIA”.
DIRGAHAYU RI yang ke 65…!!!