[CATPER] Gunung Prau (Via Jalur Patak Banteng - Dieng Kulon)

~ Dataran Tinggi Dieng ~

Semua yang ngaku Traveler pasti udah familiar banget sama daerah yang terpampang diatas. Posisinya di Jawa Tengah, tepatnya masuk di wilayah Kabupaten Wonosobo & Kabupaten Banjarnegara. Karena posisinya yang ditengah-tengah, Dieng selalu ramai dikunjungi setiap hari, terutama weekend!

Khusus di catper ini, ane pengen share bagian kecil nan indah dari Dieng. yak! Gunung Prauuuuu !!

Untuk ke Gunung Prau - Dieng, bisa diakses dengan beberapa cara. Berhubung ane posisi di Jakarta, ane coba share beberapa transportasi yang bisa dipakai kesana.

1. Naik Bus AKAP (antar kota antar provinsi), terminalnya bisa lewat Kampung Rambutan ataupun Pulogadung.
2. Sewa kendaraan sendiri (elf, bis), akan sangat efektif jika banyak orang untuk share cost sewa.
3. Naik Kereta (Ekonomi, Bisnis, Exekutif) turun Purwokerto, lanjut ngeteng naik bus Purwokerto - Wonosobo (± 3 jam), dan terakhir naik elf (kendaraan umum) dari Terminal Wonosobo ke Dieng (± 1 jam).
4. Menambahkan no 3 diatas, cara ngeteng emang murah tapi kurang efektif waktu. Kalau mau praktis, langsung saja sewa mobil (travel) dari Purwokerto - Dieng. *kalau butuh nomor sewa mobil, ane ada rekomendasi murah, silakan komen dibawah untuk minta*.
5. Cara bebas : Touring motor, gowes, helikopter, jalan kaki, ngesot dll (tambahin sendiri)

  
Dari semua transport diatas, pastikan tujuannya adalah basecamp Gunung Prau. Ada Beberapa jalur yang bisa dilewati untuk sampai di Puncak Gunung Prau. Diantaranya adalah Patak Banteng, Dieng Kulon, Kali Lembu & Dwarawati.

Namun jalur yang paling sering dipakai pendaki untuk naik adalah Jalur Patak Banteng. Jalur  ini berada di Desa Patak Banteng, Kabupaten Wonosobo. Jika dibandingkan dengan jalur lain, jalur Patak Banteng bisa dikatakan lebih singkat untuk sampai di camping area (sunrise area) Gunung Prau. Estimasi waktu perjalanan naik adalah umumnya 3 jam an (lihat peta).

Peta Jalur Patak Banteng (Garis Merah)

Jalur Patak banteng ini lebih cepat, tapi track yang dilalui juga lebih curam dibanding jalur lain. Ada 3 pos yang harus dilewati sebelum sampai di tempat camping. Dari basemap, otot kaki akan langsung diuji dengan banyak anak tangga yang membelah desa Patak Banteng, dan setelah itu kebun sayuran warga menjadi pemandangan dominan dari Pos 1 (sikut Dewo) sampai Pos 2 (Canggal Walangan).
 

Tangga Pertama Begitu Menggoda

Setelah Pos 2 sampai Pos 3 (Cacingan), jalur akan mulai memasuki vegetasi pepohonan cemara dan pinus.  Jalur yang dilalui dan tanda arah juga sangat jelas, sehingga meminimalisir pendaki buat tersesat. Untuk sudut kemiringan, bisa dibilang jalur ini tanpa bonus, adanya cuma nanjak, nanjak biasa, dan nanjak banget. Apalagi setelah melewati Pos 3, otot kaki bener-bener diuji sampai atas.

Tanjakan Terus

Apabila kondisi track vegetasinya mulai terbuka & terlihat tanda pohon Cantigi tumbuh, itu bisa jadi tanda pendakian sudah hampir sampai di camping ground. Umumnya pendaki akan camping di daerah ini karena pemandangannya tepat melihat lurus keindahan Gunung Sindoro Sumbing yang hampir sejajar. Selain itu sunrise di Gunung Prau ini adalah salah satu yang terbaik di indonesia.

Pemandangan dari Camping Ground

Sunrise Gunung Prau

Buat para pengejar puncak, jangan terlena dengan keindahan pemandangan dari camping ground. Masih ada keindahan lain di bukit teletubbies dan puncak utama Gunung Prau. Untuk itu ane rekomendasikan agan semua setelah tadi naik dari Patak Banteng, turunnya via jalur Dieng Kulon atau Dwarawati.

Peta Jalur Dieng Kulon & Dwarawati

Untuk turun via Dieng Kulon & Dwarawati, agan tinggal menyusur perbukitan yang ada di kawasan Gunung Prau. Pemandangannya tak kalah indah, dominasi savanna, hamparan bunga Daisy, dan sedikit pohon membuat spot ini sangat menarik untuk diabadikan.

Di perbukitan tertinggi, nanti akan ditemui patok puncak Gunung Prau yang sebenarnya. Mengingat selama ini banyak pendaki yang mengganggap puncak Gunung Prau ada di camping ground. Dan akhirnya setelah naik dari Patak Banteng, turun lewat jalur itu lagi.

Bukit Teletubbies

Puncak Gunung Prau 2565 mdpl

Dari puncak Gunung Prau, track yang dilewati adalah jalan setapak menyusur punggungan bukit. Harap berhati-hati karena jalurnya sempit dan kanan kiri langsung jurang.

Setelah di ujung punggungan, ambil jalan pintas yang memotong jalur menuju puncak pemancar. Hal ini akan sangat efektif memangkas waktu perjalanan, karena tidak perlu menanjak melewati puncak tower.

Kembali ke Jalur Dieng Kulon, jalur ini tergolong jalur yang landai dan panjang. Sehingga lebih cocok untuk jalur turun. Selain itu jalur Dieng Kulon merupakan jalur yang paling strategis. Dari basecamp sudah sangat dekat dengan beberapa spot wisata di Dieng seperti Candi Arjuno dan Telaga Warna. Untuk yang mau lebih lama di Dieng, homestay juga sangat banyak di daerah Dieng Kulon ini. Diantaranya adalah "Losmen Bu Djono" yang legendaris untuk para backpacker. Kalau mampir di Bu Djono, ane rekomendasikan ayam bakarnya...JUARA! 

Untuk estimasi waktu turun di jalur Dieng Kulon ini berkisar antara 2-3 jam, track nyaman karena didominasi pepohonan rimbun. Di beberapa spot akan terlihat view arah telaga warna.

Setelah sampai dibawah jangan lupa melapor ke Basecamp, dan jangan lupa bawa SAMPAH agan dari gunung yak!

TIPS :

1. Tidak ada sumber air di Gunung Prau, jadi siapkan stock air dari basecamp untuk memasak dan minum.
2. Saat weekend antisipasi macet selama perjalanan, jadi yang mengejar jadwal kereta sebaiknya estimasi waktu dibuat selonggar mungkin
3. Jika punya waktu lebih, turun dari prau jalan-jalan keliling dieng dulu. Jangan langsung pulang!
4. Penginapan di Dieng melimpah dan murah meriah
5. Jangan buang air kecil ataupun besar sembarangan!

“Take nothing but Picture, Kill nothing but Time,

 Leave nothing but Footprint”