Wednesday 9 March 2011

Ekspedisi Kampar – Riau (AMC)

Untuk meningkatkan pengalaman survival dari anggota dalam hal kegiatan alam terbuka, AMC (Adventurers and Mountain Climbers) Malang banyak melakukan pelatihan rutin maupun praktek lapangan secara langsung. Salah satu kegiatan untuk praktek survival lapangan secara langsung adalah dengan menjadi Asisten Geologist dalam survey-survey Geologi yang dilakukan di alam terbuka, terutama hutan, sungai, lembah dan gunung. Kegiatan ini difasilitasi oleh salah satu senior AMC pak yayang (Andang bachtiar), sehingga anggota AMC dapat memperoleh pengalaman survival dan juga pengalaman kerja dalam hal survey kebumian.

Pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2010, ada dua anggota AMC yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti survey geologi di wilayah Sumatera Tengah, dan terutama di daerah Kampar Propinsi Riau. Anggota tersebut adalah Aridy (A-266) dan Wahyu (A-271) yang merupakan anggota muda dari AMC, sehingga survey tersebut menjadi pengalaman pertama untuk terjun langsung dalam kegiatan alam terbuka yang sebenarnya. Dengan modal pelatihan yang sebelumnya telah didapatkan, anggota AMC akan membantu kerja dari Geologist yang terutama dalam hal orientasi medan dengan Kompas, Peta, dan GPS saat berada dalam alam bebas.  

Untuk pelaksanaan survey di daerah Kampar Propinsi Riau tersebut, alam bebas yang menantang adalah pada saat di hutan. Hal tersebut dikarenakan beberapa hutan masih alami dan jauh dari pemukiman penduduk, sehingga masih sangat minim jalan setapak untuk dilakukan penjelajahan. Dengan target survey untuk mendapatkan sampel batu dan mendeskripsikannya pada masing-masing lokasi, maka diambil sampel batuan walaupun sampai ke pedalaman hutan. Saat penjelajahan dilakukan, acuan awalnya adalah berdasarkan dari peta geologi dari daerah tersebut dan target batuan yang akan didapatkan. Untuk mengetahui rute yang dijelajahi, maka GPS beperan penting dalam hal Tracking medan saat berangkat, dan menelusurinya kembali pada saat kembali. Orientasi medan dengan menggunakan GPS harus dikombinasikan dengan kompas dan pembacaan peta daerahnya, sehingga risiko untuk tersesat dapat diminimalkan dan selalu mengutamakan keselamatan.
    
Saat menelusuri hulu sungai kecil di daerah perbukitan menjadi salah satu penjelajahan yang melelahkan. Daerah tersebut diprediksi terdapat adanya singkapan dari basement dan target batuannya untuk mendapatkan Granit. Setelah menganalisis peta untuk mengetahui rute menuju basement tersebut,  ternyata rutenya tidak dapat dilalui dengan jalan setapak. Oleh karena itu penelusuran dilakukan pada sungai yang lebarnya sekitar 2 meter dan diapit dua tebing yang curam. Untuk mencapai sungai yang berada dibawah, satu-satunya jalan adalah dengan melewati tebing yang curamnya mencapai 75 derajat, ketinggian sekitar 100 m dan vegetasinya masih sangat alami. Penelusuran dimulai sekitar pukul 15.30 WIB, dengan kondisi sungai yang cukup gelap karena sinar matahari tertutup rimbunnya pepohonan. Setelah berjalan menyusuri hulu sungai sekitar 1,5 Kilometer, target batu Granit mulai muncul, sehingga secepatnya dilakukan pengambilan sampel dan deskripsi batuan. Pada saat perjalanan kembali menuju rute awal dengan menelusuri hasil tracking GPS, ada beberapa ekor Lintah yang menempel di badan untuk menghisap darah. Setelah melepas lintah tersebut, beberapa luka gigitan lintah tersebut kami balut dengan kain yang berada dalam survival kit, tujuannya  adalah untuk menghentikan darah yang keluar. Setelah semua luka tertutup, perjalanan kembali kami lanjutkan dengan menelusuri sungai dan menjari jalan yang tidak terlalu terjal untuk kembali ke atas tebing. Pada saat pukul 17.15 WIB akhirnya kami sampai di atas tebing dengan kondisi yang basah dan lemas. Dengan segera kami menuju mobil dan pulang ke base camp.
    
Ada beberapa hal yang tentunya harus diperhatikan setelah melakukan kegiatan di alam terbuka, diantaranya adalah untuk selalu konsentrasi tanpa meninggalkan barang apapun. Selalu menyediakan survival kit untuk mengantisipasi adanya kejadian yang diluar rencana, serta setelah sampai di base camp melakukan evaluasi tentang kendala yang dihadapi saat penjelajahan. Leave no Trace and Safety First…!!!(ARP-266)

No comments:

Post a Comment