Setiap batuan yang terdiri dari bermacam-macam mineral, yang memiliki sifat magnetik dan susceptibilitas yang berbeda, masing-masing dikelompokkan kedalam:
- Diamagnetisme
Batuan ini mempunyai susceptibilitas negatif dan nilainya kecil serta susceptibilitas tidak bergantung pada temperatur dan magnet luar H. Mineral ini mempunyai harga susceptibilitas (-8<310)x10-6 emu, contoh:bismut, gipsum, marmer, dan lain-lain.
- Paramagnetisme
Sifat ini material ini adalah nilai susceptibilitas positif dan sedikit lebih besar dari satu serta nilai susceptibilitas tergantung pada temperatur. Mineral ini mempuunyai susceptibilitas (4<36000)x10-6 emu, contoh: pyroxene, fayalite, amphiboles, biotite, garnet. Efek paramagnetik merupakan suatu efek orientasi, mirip dengan efek orientasi dari molekul-molekul polar yaitu dalam hal sifatnya yang bergantung pada temperatur, membesar jika temperatur menurun karena agitasi termis dari atom-atom atau melekul-molekul cenderung untuk mencegah orientasi.
Dalam benda-benda paramagnetik, medan yang dihasilkan oleh momen-momen magnet atomik permanen, cenderung untuk membantu medan magnet luar, sedangkan untuk dielektrik medan dari dipol-dipol cenderung untuk melawan medan luar.
Dalam benda-benda paramagnetik, medan yang dihasilkan oleh momen-momen magnet atomik permanen, cenderung untuk membantu medan magnet luar, sedangkan untuk dielektrik medan dari dipol-dipol cenderung untuk melawan medan luar.
- Ferromagnetik
Sifat yang dimiliki oleh material ini adalah susceptibilitas positif dan jauh lebih besar dari satu, serta nilai susceptibilitasnya bergantung pada temperatur. Nilai susceptibilitas mineral ini adalah (100<(1.6x106))x10-6 em, contoh: besi, nikel, dan kobal. Bahan-bahan feromagnetik intensitas magnetisasi besarnya sejuta kali lebih besar daripada bahan-bahan diamagnetik dan paramagnetik.(Santoso, 2002).
Secara lebih spesifik batuan terbagi menjadi tiga macam, yaitu batuan sedimen, batuan beku, batuan metamorf yang memiliki susceptibilitas yang berbeda, berikut nilai susceptibilitas masing-masing batuan :
- Batuan sedimen, biasanya mempunyai jangkauan susceptibilitas (0-4000)x10-6 emu dengan rata-rata (10-75)x10-6 emu, contoh: dotomine, limestone, sandstone dan shales.
- Batuan beku, biasanya mempunyai jangkauan susceptibilitas (0-97)x10-6 emu dengan rata-rata (200-13500) emu, contoh granite,rhyolite, basalt, dan andesit.
- Batuan metamorf, biasanya mempunyai jangkauan susceptibilitas(0-5800)x10-6 emu dengan rata-rata(60-350)x10-6 emu, contoh amphibolite, shist,phyllite, gneiss, quartzite, serpentine dan slate (Solihin, 2005).
No comments:
Post a Comment