Showing posts with label Environment. Show all posts
Showing posts with label Environment. Show all posts

Monday, 13 June 2016

Tebing Nemplek Grabagan - Tuban

Nemplek...
Dalam bahasa jawa yang artinya adalah nempel. Nah, kalau dikombinasi dengan sebuah kata 'Tebing' jadi Tebing Nemplek yang berarti suatu keterangan tempat. Tapi untuk masalah sejarah, sampai sekarang pun ane juga belum tau kenapa tebingnya disebut Tebing 'Nemplek'.
Tebing Nemplek
Di kalahan masyarakat khususnya kabupaten Tuban, kayaknya tebing nemplek ini sedikit lagi naik daun. Terutama para foto hunter, selfie hunter, eksis hunter ataupun sebangsanya dan dikemas dalam media sosial. Bisa dibilang dari tebing ini bisa melihat pemandangan yang kece banget.

Tebing Nemplek berada di daerah Grabagan, posisinya dekat dengan Pemancar Ngandong. Jika posisi dari Jalan Raya Grabagan, ambil jalan masuk ke arah timur di daerah Timang. Atau lebih gampangnya tinggal searching 'Tebing Nemplek' di google map smartphone dan akan terlihat map seperti ini

 

Jalan masuk ini merupakan jalan kecil (2-3 meter) yang sudah di aspal. Sebagian besar jalan ini didominasi kebun penduduk. Dari tanaman jagung, cabe, kacang tanah ataupun palawija yang lain sesuai musimnya.

Monday, 19 January 2015

[Catper] Perjalanan Berdebu Gunung Merbabu Via Selo

CATPER TELAT!

Iye gak apa-apa lah daripada gak sama sekali. Maklum orang sibuk!....sibuk galau! #eaaaa

Baiklah...abaikan! Ane naik Gunung Merbabu oktober 2014 kemarin. Kondisi lagi kering-keringnya banget tuh disana, sepanjang perjalanan dari basecamp sampek ke puncak semuanya ada DEBU DEBU & DEBU. Upil aja bisa jadi item gara-gara terkontaminsai butiran debu (kayak lagu ye).

Di sekitar Puncak Trianggulasi Gunung Merbabu
Perjalanan ini sebenernya pendakian kolaborasi antara ane sama rival mendaki selama ini yang namanya Putu, Iya doi dari Bali. Menurut nganaa...pastinya dari Bali atau lombok lah, masa ada orang jawa namanya putu. OKE! *lanjut ceritanya*

Sepanjang 2014 kemarin, tentunya sebelum kita nanjak bareng ini. Bisa dibilang kita semacem saingan terus naik gunung & traveling, belum pernah bisa sampek jalan bareng jadi partner. Ane main laut, doi main laut juga, doi ke Rinjani ane Nyusul ke Rinjani juga, doi ke Papandayan ane pastinya udah kesana juga. Dan semuanya cuma berakhir dengan saling pamer foto! Damn lah...RIVAL!

Nah berhubung kita udah lumayan puas pamer-pameran, akhirnya dari obrolan sekilas, kita ngerencanain buat nanjak bareng. Dan targetnya ada di Jawa Tengah, KEMANA? Yup! Gunung Merbabu kembarannya si Gunung Merapi. via Selo!
Peta Jalur Selo Gunung Merbabu

Wednesday, 7 March 2012

Mimpi Gila Gunung 2012

Waktu awal tahun 2012 lalu, banyak sekali orang yang ngomong resolusi...resolusi...dan resolusi di tahun 2012 ini. Tapi jujur, saya sendiri sebenarnya bingung, apa maksudnya resolusi itu? Dan pada akhirnya, hal itu cuma jadi hal tak terlalu saya pikirkan.

Namun dalam bahasa lainnya saya lebih menyukai kata 'Mimpi' atau target ditahun 2012 ini. Mengapa? (biar gak ketinggian aja bahasanya ^o^).

Mimpi...memang hal ini terlihat khayalan waktu kita sedang tertidur lelap. Tetapi, apa kita percaya khayalan itu sebenarnya bisa terwujud? dan untuk jawaban saya pribadi : Percaya dan sangat yakin kalau mimpi itu bisa di realisasikan asal kita ada usaha dan selalu berdoa!!

Nah untuk coba bermimpi di salah satu hal yang agak gila, tahun ini saya coba bermimpi dari awal tahun lalu. Isinya :

Bismillah "Kaki ini harus bisa menapak di tiga puncak tertinggi di Pulau Jawa dan Lombok (Puncak Gunung Ceremai, Gunung Slamet, Gunung Semeru dan Gunung Rinjani)"

Kalau dipikir-pikir secara logika, disaat posisi sekarang saya beraktifitas sebagai pekerja/kuli/buruh/tukang klik, pasti waktu sangat sulit untuk melakukan hak tersebut diatas. Mengingat juga kadang gara-gara kerjaan banyak waktu yang tersita (libur pun kadang hilang). 

Tapi sampai saat ini saya masih enjoy saja dengan mimpi itu, gak ada beban yang harus ditanggung. Dan yakin jika Allah SWT memberi jalan, pasti semuanya bisa tercapai.

Namun setelah awal bulan januari terlewati, tanpa diduga dan diprediksi. Ternyata tanggal 22 Januari 2012 kemarin kaki ini sudah bisa berdiri di salah satu puncak tertinggi di Jawa Barat yaitu puncak Gunung Ceremai.

di puncak tertinggi Jawa Barat (Gunung Ceremai)

Thursday, 15 September 2011

Rute ke Desa Grabagan - Tuban

Grabagan,
sebuah tempat yang sangat spesial buat pribadi, memang daerahnya sangat jauh dari keramaian kota. Maklum, untuk ke Tuban Kota harus perjalanan dahulu selama kurang lebih 30 menit melewati rumah-rumah yang jarang, hutan jati, kebun minyak kayu putih dan kawasan gersang batu kapur. Tapi selama saya kecil sampai besar amat sangat menikmatinya. Jika dilihat dari rutenya, terlihat sekali jalan yang berkelok-kelok untuk sampai ke kota.

Lokasi Rumah Tukang Blog

Friday, 24 June 2011

Aturan dan Tindakan Saat di Alam Bebas (Leave No Trace)



  1. Tinggalkan tempat yang anda datangi, tetap seperti anda Datang.
  2. Jangan gunakan kayu untuk api unggun, biarpun itu berasal dari kebakaran yang lalu, karena jelaga akibat pembakaran, akan tertinggal dibatang pohon dan dedaunan dan bebatuan dalam waktu yang cukup lama dan tindakan yang salah apabila anda menebang pohon hanya untuk keperluan pemanasan tubuh.
  3. Gunakan selalu kompor gas untuk keperluan memasak.
  4. Gunakan perlengkapan tidur dan baju yang memadai,sehingga anda tidak perlu membuat api unggun.
  5. Jangan gunakan sepatu yang terlalu berat, untuk ikut menjaga kondisi permukaan tanah.
  6. Bawa sandal untuk keperluan berjalan sekitar tenda untuk ikut mengurangi kerusakan permukaan tanah.
  7. Bawa tempat air yang cukup besar dan dapat dilipat untuk mengurangi perjalanan menuju sumber air.
  8. Pack in pack out, jangan tinggalkan kaleng, botol kosong di lapangan. Bawa pulang apa yang anda bawa waktu berangkat.
  9. Usahakan mendirikan tenda ditempat yang sebelumnya sudah pernah   
  10. Digunakan, anda tidak ikut menyumbang kerusakan.
  11. Persiapkan jenis makanan yang hanya perlu dipanasi dan bukan dimasak,sehingga waktu yang diperlukan untuk menyiapkan makanan lebih pendek dan hemat bahan bakar.
  12. Membawa tissue untuk keperluan tanda jejak ada baiknya karena tissue akan hancur dengan mudah karena cuaca.
  13. Bawa scrap kecil (sipatola atau kapi) untuk pembersih sisa makanan dan hindari menggunakan pasir dan rumput setempat.
  14. Hindari kebiasaan memberi makanan kita kepada binatang liar, agar mereka nantinya tidak tergantung kepada kita.
  15. Yakinlah bahwa kita dapat memberi contoh yang lain – lain dan bukan ikut – ikutan merusak alam kita yang sudah demikian hancur.
Beberapa contoh diatas memang masih beberapa tindakan yang dapat kita lakukan, sehingga jika ada rekan yang ada ide lain mohon ditambahkan. Ini demi kelestarian alam bumi ini, maka selalu utamakan prinsip "Leave No Trace" saat melakukan kegiatan Outdoor.
SALAM LESTARI...!!!

Monday, 1 June 2009

Bule dan Bungkus Permennya

Mari kita mulai dari hal yang paling kecil...

Kita harus mengakui kalau lingkungan kita itu memang bener-bener penuh dengan sampah, coba bandingkan dengan negara-negara tetangga kita. Disana, kalo buang sampah sembarangan pasti dah bakalan kena denda. Coba bandingkan dengan negara tercinta kita...bener-bener salut banget!!! masyarakatnya terlalu baik, jadi sampai gak berani bertindak tegas kalau ada yang buang sampah sembarangan. jadi ya rasain sendiri lah kalo tiap tahun banjir itu seneng banget maen-maen ke kampung dekat sungai. Ayolah teman cobalah teman mulai dari hal yang kecil, kita coba untuk buang sampah di tempatnya (Eitt...bukan sungai, pinggir jalan ataupun selokan lho).

Ini ada cerita, semoga bisa membantu kesadaran kita tentang sampah,..apalagi sampah masyarakat, perlu dibuang jauh-jauh tuh!! Ini fakta lho...dulu saya pernah tuh maen-maen ke gunung bromo. Tau sendiri lah...disana banyak bule dan pakle (Pokoknya wisatawan asing lah...). Sudah rahasia umum lah, kalo masyarakat indonesia masih kalah dalam hal kesadaran lingkungan dibandingin mereka. Setuju?

Nah waktu itu saya & the gank kan bawa snack banyak dari rumah, trus disana pasti enak donk di buat ngemil. Apalagi dingin-dingin gitu (Mantap Jaya...). waktu itu acaranya ya makan-makan trus sambil liat sunrise (tau kan...itu lho yang matahari yang muncul pagi-pagi dari timur) keren pool view-nya sana. Trus kan otomatis, setelah makan bungkus makanan dibuang ditempat saja donk (males jalan buat cari tempat sampah...hehehe). Disaat bersamaan ada pakle (khusus bule cowok), sambil bawa kamera dan jeprat-jepret. Waktu tepat di depan kita si pakle masukin tangan ke kantongnya, trus keliatannya mau ngeluarin apa gitu...Kita semua penasaran donk!!! Semua mata kita tertuju padanya...(lebay banget ya). Truuus...ternyata si pakle ngeluarin apa coba, 1 BUAH BUNGKUS PERMEN kecil...Truuuuuuus...di buang di tempat sampah di depan kita yang jaraknya gak sampe 2 meter. Mungkin si pakle gak sadar kalo udah menohok kita secara duaaaaalem buanget. Buseeet, waktu itu kita cuma bisa nundukin kepala. Maluuu buanged cuy ma diri sendiri...si pakle lho bukan orang indonesia tapi tetep peduli juga ama lingkungan. Emang bener-bener anak muda gak tau aturan. Warga negara sendiri kok gak sadar lingkungannya. Coba bayangin kalo kamu yang ada dalam posisi itu.

Tapi setelah kejadian itu, bisa nambah kesadaran sendiri. terutama kalau ngeliat bungkus permen. Makanya sekarang kantong saku celana itu bisa berfungsi ganda, selain tempat buat maling nyolong dompet bisa juga di buat tempat sampah sementara. trus kalo ada tong sampah yang sebenernya baru dah bisa dibuang. Lagian ada pesan rimba yang isinya "LEAVE NO TRACE"...intinya juga bisa mencakup pokoknya jangan sampe kalo habis ninggalin suatu tempat, ninggalin jejak yang namanya SAMPAH.


Semoga tulisan ceker ayam ini bisa dijadikan tambahan motivasi untuk sadar lingkungan.